"Bundaaaaaaaaaaa, Ipank takut pocong!"
Hah, pocong?!... (sebenarnya saya juga penakut, jadi wajar saja hati rasa terlonjak saat mendengar Pram teriak bilang ada pocong hehe -red).
Rasa takut anak kepada hantu, bagaimanapun juga harus menjadi perhatian khusus dari kita para orang tua. Karena bila ketakutan sang anak tetap terpelihara, tak hanya membentuk mental penakut pada diri anak tetapi juga dapat mengurangi kesempurnaan tauhid yang sangat kita harapkan terbentuk pada diri sang anak.
Sangat penting bagi orang tua untuk bisa melatih anak mengatur rasa takutnya (jadi malu ngomong beginian, jadi kayak menasehati diri sendiri agar melatih mengatur rasa takut terlebih dulu , baru mengajarkan ke Pram ya hehe -red). Bukan hanya sekedar agar anak menjadi pemberani, tetapi lebih karena rasa takut adalah bagian dari ibadah.
Takut pada sesuatu yang sebabnya tidak jelas. Seperti, takut pada hantu.
Seorang anak yang masih dalam fase pertumbuhan dan sedang mengalami masa belajar, ia mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan kadang disertai pula daya imajinasi yang tinggi. Oleh karena itu, ketika ia mendengar cerita tentang berbagai macam hantu entah dari berbagai media massa, atau dari orang-orang di sekitarnya, hal tersebut bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan.
Bagi orang tua sangat penting mengetahui bagaimanakah cara mengatasi ketakutan anak dengan cara yang sesuai syariat. Antara lain cara mengatasi rasa takut anak kepada hantu :
1. Tanamkanlah Tauhid dan aqidah yang benar. Saya selalu menekankan supaya Pram hanya boleh takut kepada Allah.
2. Ajarkan do'a sehari-hari dan surat-surat pendek yang sekiranya mudah di hapal anak.
3. Jauhkanlah anak dari hal-hal yang mendatangkan rasa takut kepada hantu.
Misalnya cerita misteri. Cerita misteri kadang lebih menarik bagi anak karena imajinasi mereka yang tinggi dan masih belum terkontrol baik. Oleh karena itu, kenalkanlah anak dengan kisah-kisah para Nabi, sahabat-sahabat Rasulullah,kisah lebih mengena di hati anak. Ini juga akan lebih mendekatkan orang tua dengan sang buah hati.
4. Ajarkan pula pada anak untuk tidak menakut-nakuti temannya meski hanya bermaksud untuk bercanda. (tapi kalau Pram justru dia yang lebih sering ditakut-takuti oleh saudaranya karena Pram lebih kecil -red).
5. Bila orang tua ternyata adalah seorang penakut, (hihi Bunda banget nih Pram -red) berusahalah untuk tidak menampakkan hal tersebut di depan sang anak (kalau masalah akting-aktingan Bunda jagonya nih hehe -red). Jika kita tidak ingin anak menjadi penakut, maka latihlah diri sendiri untuk tetap tenang dan menghilangkan sifat penakut dari diri kita (ya deh, ya deh, Bunda akan berusaha keras untuk itu -red).
6.
Berdoalah untuk kebaikan anak
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan perlindungan untuk Hasan dan Husain dengan mengucapkan, “Aku memohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan binatang berbisa, dan juga dari setiap mata yang jahat.” Selanjutnya beliau bersabda “Adalah bapak kalian (yaitu Ibrahim) dahulu juga memohonkan perlindungan untuk kedua puteranya, Ismail dan Ishaq, dengan kalimat seperti ini.” (HR. Bukhari)
Alhamdulillah biar Pram paling kecil di antara saudara-saudaranya...tapi Pram paling berani, ya cuma kadang ikut-ikutan takut cuma bedanya selalu ada garis manis di bibir Pram, walau dia bilang takut. Sedang yang lainnya meringis ketakutan tak alang kepalang. Lucu deh kalau lihat.... Pram memang lentera Bunda deh.... Subhanallah betapa lucu titipanmu Ya Robb.