Minggu, 15 Februari 2009

Mencari Penyebab Anak Merengek

"Hari ini Pram tidak seperti biasanya, karena sejak bangun tidur tadi sampai sekarang tidak berhenti merengek. Terkuras rasanya emosi ini pasalnya apapun yang Pram inginkan selalu didahului dengan rengekan. Tapi memang agak berbeda dari hari-hari biasanya, Pram malas keluar kamar, lebih suka rebahan di kasur sambil pegang mainan. Kuraba dahi dan lehernya tidak panas, aah mungkin Pram cuma lagi ga mood pikirku, wajarlah namanya juga anak-anak".

Yogyakarta, 21 Desember 2008

Ya itu catatan diary, pas Pram lagi reweeeelll-rewelnya (ya saking rewelnya jadi begini deh nulisnya-red)

Dari artikel yang baru saja saya baca, menurut psikolog Dr A Lynn Scoresby, penulis Help Your Child Stop Whining, ada beberapa kemungkinan penyebab anak merengak dan sebagai orangtua dapat mewaspadai situasi tertentu untuk mengantisipasi rengekan si kecil. Beberapa penyebab di antaranya:

  • Masalah medis. Mungkin anak sakit telinga, radang tenggorokkan, sakit perut, atau mengalami gangguan penglihatan.
  • Masalah dengan teman. Anak disakiti teman baikknya, butuh perhatian dari orangtua.
  • Anak kecil senang didengarkan dan kadang merengek supaya didengarkan.
  • Kesulitan melakukan tugas tertentu, seperti kesulitan memakai sepatu bertali atau menyelesaikan gambar.
  • Kebosanan. Anak tidak terbiasa memikirkan aktivitas lain yang bisa dikerjakan saat hujan atau ia sedang sakit.
  • Temperamen khusus. Anak yang cenderung tidak sabar atau terlalu sensitif biasanya lebih sering merengek dibanding anak lainnya.
  • Merasa tidak bahagia. Jika merasa kurang dicintai atau kurang dimengerti, anak akan merengek untuk menyatakan ketidakbahagiaannya.
  • Merasa bingung. Jika anak menerima sinyal-sinyal yang campur-aduk saat merengek, maka rengekannya akan menjadi-jadi. Misalnya saja, ada yang menirukan rengekannya untuk mengejek.
  • Merasa diburu-buru. Jika anak merengek tiap pagi sambil bersiap-siap ke sekolah, mungkin ia berusaha memberi tahu kita agar memperlambat sedikit tindak-tanduk kita, sebab ia menjadi merasa cemas dan merasa tidak aman.
  • Merasa tidak berdaya. Kadang anak merasa frustasi kalau harus selalu minta izin sebelum melakukan sesuatu. Jadi mereka protes dengan rengekan.
  • Lapar atau capek. merengek lazim dilakukan anak yang kebutuhan dasarnya tidakm tercukupi, misalnya kurang tidur atau belum makan.
Duuuh jadi ngerasa bersalah nih sama Pram, seharusnya pada saat itu, aku terus berada di dekatnya, minimal aku memeluknya sambil membelai rambutnya yang halus. Ya, siapa tahu bisa merubah suasana hatinya yang lagi ga mood jadi happy.

Rasanya harus lebih peka lagi terhadap anak ya,.plus mempunyai persediaan sabar yang segudang...

0 komentar:

Posting Komentar