Kamis, 21 Mei 2009

jangan membentak anak

Astaghfirullah hal adzim... cuma itu yang mampu saya ucapkan ketika lagi-lagi saya lepas kontrol membentak Pram. Sabar....sabar.... mungkin itu yang pertama kali harus kita latih untuk bisa membiasakan tidak membentak anak jika mereka telah salah melakukan sesuatu, atau tidak menurut pada perkataan kita.

Jujur saja, setelah membentak Pram, justru hati ini yang remuk redam, pias rasanya... seperti terjerembab pada jurang yang kiloan meter dalamnya. Padahal saya juga paling takut kalau di bentak orang lain, malah pernah beberapa kali saya pingsan jika di bentak orang. Tetapi kenapa saya bukannya bisa lebih mengerti Pram, bahwa kalau Pram saya bentak pasti hatinya juga akan remuk redam, pias rasanya... Duh gusti... saya mohonkan sabar yang luas dariMu untuk hambamu yang egois ini.

Padahal saya tahu kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak. Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak. Tetapi kenapa tetap saja suka lepas kontrol akhirnya membentak Pram juga.

Beberapa hal bisa di lakukan agar membuat anak bisa mematuhi perkataan orangtua semoga dengan cara tersebut sedikit demi sedikit saya dan mungkin juga anda jika ingin terbiasa tidak membentak anak :

  • Beri penjelasan pada anak. Jelaskan pada anak dengan bahasa yang ia mengerti, mengapa suatu hal diperintahkan dan hal lain dilarang. Jangan sekali-sekali memberi keterangan bohong dalam hal ini. Alhamdulillah dari awal saya juga membiasakan tidak berkata bohong kepada Pram.
  • Perintahkan sebatas kemampuannya. Di sesuaikan dengan umur anak pastinya. Ga' mungkin kan, menyuruh anak usia 3 tahun untuk mencuci piring misalnya.
  • Tidak berdusta atau menakut-nakuti. Nah ini nih, tanpa sadar biasanya kita suka menakut-nakuti anak. Contohnya, awas lho jangan main ke belakang rumah nanti ada hantu lho!... hayyah hari gini...
  • Jangan bertentangan dengan naluri anak. Naluri adalah kekuatan terpendam dalam diri manusia yang mendorongnya untuk melakukan beberapa pekerjaan tanpa berlatih terlebih dahulu. Janganlah orang tua melarang anak bermain, atau membongkar dan memasang sesuatu. Jangan pula melanggar kebiasaan anak kalau tidak ingin mereka menggunakan jerit tangis sebagai senjatanya.
Ya itulah anak-anak... kita juga harus memahami dunia anak-anak. Toh kita juga dulunya anak-anak yang pernah merasakan tulusnya kasih sayang orangtua.

Mulai dari sekarang hayo... STOP MEMBENTAK ANAK

2 komentar:

  1. tips yang sip. kebetulan point2 itu sudah aku amalkan buat mendidik anak2ku. :)
    sesekali lepas kendali adalah wajar, karena kesabaran pun pasti ada batasnya.

    BalasHapus
  2. Iya mas, sabar itu kuncinya ya...trus kita juga harus lebih kreatif untuk mengalihkan perhatian anak kepada hal-hal yang lebih mengasyikkan tetapi tetap di jalur yang benar hayyah...apa sih...

    BalasHapus