Minggu, 08 Februari 2009

Belum Dapat Berbicara

Duuuh rasanya iri melihat teman sebaya Pram (pada saat itu usianya 2 tahun-red) sudah lancar berbicara walau belum terlalu jelas, ya memang tidak arif rasanya membandingkan kemampuan anak sendiri dengan anak orang lain. Tetapi wajar rasanya kalau saya mulai khawatir kenapa ya Pram tidak seperti teman sebayanya?

Mungkin kalau ditilik dari gen bisa saja menurun dari ayahnya, karena notabene suami saya pendiam, dia tipe orang yang tidak akan bicara dulu sebelum orang lain menyapanya. Atau mungkin karena Pram berada dalam lingkup dua bahasa, bahasa Yogyakarta dan bahasa Indonesia (duh gayanya pake dua bahasa-red). Maklum saya masih kagok (setara dengan tidak lancar kali ya?-red) menggunakan bahasa Yogyakarta. Apa iya gara-gara Pram bingung lantaran dua bahasa itu?, padahal saya pernah baca di artikel, bahwa anak usia balita dapat mudah menyerap berbagai bahasa.

Pada suatu hari...(klasik banget ya?, begini nih kalau dulu jaman SD di suruh buat karangan pasti awlnya menggunakan 3 kata itu, jadi malu-red). Saya baca tentang Tahap-tahap perkembangan Anak..

Usia 1 bulan
Suara yang dikeluarkan bayi masih berkaitan dengan kondisi fisiknya semata. Misalnya, menangis karena haus, pipis atau pup.

Usia 2 bulan
Bayi sudah mulai mengenali orang-orang di sekitarnya secara visual dan bereaksi dengan suara atau gerakan tertentu terhadap orang tersebut. Misalnya,mengeluarkan suara tertentu ketika didekati ibunya.

Usia 4 bulan
Bayi sudah bisa mengeluarkan bunyi yang menyerupai huruf vokal, seperti aaaah atau ooooh. Bayi juga sudah bisa tertawa.

Usia 6 bulan
Bayi mulai berceloteh, mengulang suku kata, seperti mamamama atau papapapa, sudah bisa menikmati irama lagu, dan mengenali emosi dalam suara orang sekitarnya (tahu ibunya sedang marah atau sedih-red)

Usia 9 bulan
Bayi mulai menggabungkan dua suku kata berbeda, seperti ba-da atau ca-ka.

Usia 1 tahun
Bayi terus berceloteh dan mulai menggabungkan suku kata menjadi kata, seperti mama atau papa. Dia juga mulai bisa menunjukkan orang atau benda yang ingin ia kontak atau panggil atau pegang.

Awal tahun ke-2
Anak sudah bisa menyebutkan nama-nama benda, orang dan binatang yang ia kenal. Serta, suka meniru perkataan orang di sekitarnya.

Usia 18 bulan
Di usia ini anak mengalami "ledakan bahasa" yaitu pertambahan kosakatanya berjalan pesat. Sehari anak bisa belajar 6 sampai 10 kata baru. Dia juga sudah bisa menggabungkan dua kata, misalnya 'mau nyunyum' (minta minum-red).

Akhir tahun ke-2
Anak sudah bisa membuat kalimat yang lebih panjang, seperti 'mama mau makan'

Tahun ke-3
Kosakata berkembang pesat, sudah menggunakan kata ganti orang seperti, aku, kamu, dia, dan anak banyak bertanya.

Tahun ke-4
Anak sudah bisa menggunakan bahasa untuk bicara tentang masa lalu dan masa depan (cita-citanya dan sebagainya-red), serta bisa menerangkan sebab akibat.

Tahun ke-5
Anak menggunakan bahasa untuk keperluan yang lebih kompleks, seperti bersosialisasi, berdebat membandingkan, bermain peran, serta mengekspresikan perasaan dirinya dan orang lain.

Aaaaah jadi lega, saya tidak perlu khawatir lagi karena ternyata Pram masih dalam batas wajar belum lancar berbicara.
Sekarang Pram sudah bisa bilang 'AYEPU BUNDA' (maksudnya I Love You Bunda duuuh so sweet-red)

0 komentar:

Posting Komentar